BAB II
Landasan TEORI
2.1 Manajemen Pemasaran
Dikarenakan analasis perilaku konsumen adalah termasuk ke dalam kegiatan manajemen pemasaran, maka berikut ini akan disajikan pengertian dari manajemen pemasaran itu sendiri.
Manajemen pemasaran atau “marketing management” berasal dari dua kata, yaitu “management” dan “marketing”, yakni dua ilmu yang terpisah kemudian dipadukan dalam satu kegiatan. Artinya, fungsi-fungsi yang ada dalam kedua ilmu tersebut digabung dalam bentu suatu kerjasama.
Pada pembahasan ini, sebelum membahas secara detail mengenai pengertian manajemen pemasaran, terlebih dahulu akan dibahas pengertian dari kedua istilah yang membangun kata manajemen pemasaran di atas, yakni “manajemen” dan “pemasaran”.
a. Pengertian Manajemen
Menurut G.R. Terry yang dikutip Prof. Oteng (1983:h.33), bahwa manajemen adalah: “ilmu yang membahas bagaimana mencapai tujuan secara efektif dan efisien melalui fungsi-fungsi planning, organizing, staffing, directing, controlling, dan evaluating.”
Fungsi-fungsi manajemen di atas, secara lebih rinci, dapat dijabarkan sebagai berikut:
1) Planning (Perencanaan)
Planning adalah fungsi manajemen untuk merencanakan program agar berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Perencanaan program melibatkan peluang (opportunity), sumber daya dan kekuatan yang dimiliki (strength), dan ramalan dari masalah-masalah yang akan dihadapi beserta solusinya (treatment).
2) Organizing (Pengorganisasian)
Organizing adalah kegiatan manajemen untuk mengorganisasi semua karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, intergrasi, dan koordinasinya yang biasanya dituangkan dalam bagan organisasi (organizational chart).
3) Staffing (Penempatan SDM)
Staffing adalah fungsi manajemen untuk menempatkan orang-orang yang layak dan pantas menduduki suatu jabatan sesuai dengan keahlian dan keterampilannya. Prinsip staffing adalah dengan menggunakan asas: “The right man in the right place and the right man in the right job.”
4) Directing (Pengaturan dan Pengarahan)
Directing adalah kegiatan manajemen untuk mengatur dan mengarahkan semua karyawan agar mau bekerjasama dan bekerja efektif dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan.
5) Controlling (Pengendalian)
Controlling adalah kegiatan mengendalikan semua karyawan dan program yang dijalankan agar berjalan sesuai dengan rencana. Pengendalian ini meliputi pemberdayaan kedisiplinan di antara seluruh karyawan, kerjasama, dan menentukan kebijakan untuk seluruh program yang dilaksanakan agar berjalan mulus.
6) Evaluating (Pengevaluasian)
Evaluating adalah tugas dan fungsi manajemen untuk mengukur/ mengevaluasi setiap kegiatan yang telah dilakukan apakah tercapai dengan baik ataukah tidak, serta mengidentifikasikan masalah yang dihadapi dan menemukan solusinya untuk kemudian diterapkan pada program yang akan dijalankan.
b. Pengertian Pemasaran
Berikut ini akan dikutip beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian pemasaran (marketing) (Buchari Alma, 2000:h.1-3):
a. Philips and J. Duncan menyatakan bahwa: “Marketing yang oleh para ahli diartikan sama dengan distribusi dimaksudkan segala kegiatan untuk menyampaikan barang-barang ke tangan konsumen dan konsumen industri.”
b. Maynard and Beckman menyatakan bahwa: “Marketing berarti segala usaha yang meliputi penyaluran barang dan jasa dari sektor produksi ke sektor konsumsi.”
c. Paul D. Converse and Fred M. Jones mengemukakan bahwa: “Dunia bisnis itu dibagi dua, yaitu produksi dan marketing. Produksi diartikan sebagai pekerjaan menciptakan barang atau jasa, sedangkan marketing ialah pekerjaan memindahkan barang atau jasa ke tangan konsumen.”
d. William J. Shultz menyebutkan bahwa: “Marketing adalah kegiatan menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen.”
e. Mitchell menulis bahwa: “Marketing adalah kegiatan membeli dan menjual, dan termasuk di dalamnya kegiatan menyalurkan barang atau jasa antara produsen ke konsumen, dan terdiri dari kegiatan-kegiatan penciptaan kegunaan tempat, waktu dan kepemilikan.”
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa marketing adalah suatu kegiatan yang bertugas untuk menyalurkan produk, baik berupa barang atau jasa, dari produsen ke konsumen.
Setelah kita mengetahui masing-masing definisi dari “manajemen” dan “pemasaran”, berikut ini akan disajikan pengertian dari “manajemen pemasaran” itu sendiri, yang merupakan ilmu gabungan dari ilmu manajemen dan pemasaran:
Philip Kotler (1984) mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai:
“Kegiatan menganalisa, merencanakan, mengimplementasikan, dan mengawasi segala kegiatan (programs), guna mencapai tingkat pemasaran yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Kegiatan utamanya terletak pada merancang penawaran yang dilakukan perusahaan agar dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan pasar dengan meng-gunakan politik harga, cara-cara komunikasi, dan cara distribusi, menyajikan informasi, memotivasi dan melayani pasar.”
Berbeda dengan William J. Shultz (1961:160), yang mendefinisikan manajemen pemasaran secara singkat sebagai: “Kegiatan perencanaan, pengarahan dan pengawasan seluruh kegiatan pemasaran perusahaan ataupun bagian dari perusahaan.”
Sementara itu, Ben M. Enis (1974:28) mengartikan manajemen pemasaran sebagai berikut: “Manajemen pemasaran ialah proses untuk meningkatkan efiseinsi dan efektivitas dari kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh individu atau perusahaan.” Logika dari definisi tersebut ialah, apabila seseorang atau perusahaan ingin memperbaiki pemasarannya, maka ia harus melakukan kegiatan pemasaran itu sebaik mungkin.
Dari ketiga definisi mengenai manajemen pemasaran di atas, dapat diambil kesimpulan, bahwa:
1. Sebagaimana tugas manajemen, yaitu untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien, ketiga definisi di atas juga menekankan adanya efektivitas dan efisiensi. Efektivitas artinya memaksimalkan hasil yang hendak dicapai yang telah ditetapkan lebih dulu, sedangkan efisiensi berarti meminimalkan pengeluaran atau biaya yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
2. Manajemen pemasaran ini merupakan suatu proses. Ia mesti melibatkan komponen manajemen, seperti perencanaan, pengorganisasian, dan sebagainya—seperti yang telah disebutkan di atas—agar tercapai tujuan yang hendak dicapai secara produktif.
3. Penekanan pada efisiensi dan efektivitas erat hubungannya dengan pengertian produktivitas. Ada pendapat yang menyatakan bahwa produktivitas merupakan kombinasi antara efektivitas dan efisiensi (Paul Mali, 1987:7). Jika orang/perusahaan ingin menentukan produktivitas dari kegiatan pemasarannya, maka ia harus mengetahui hasil yang hendak dicapai (ini masalah efektivitas) dan sumber-sumber apa yang telah digunakan (ini masalah efisiensi). Sangat diharapkan perusahaan dapat menggunakan sumber-sumber seefisien mungkin dan mendapat hasil yang maksimal.
lengkapnya download via 4shared
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar