Demi memperoleh kesehatan holistik selalu saya tekankan untuk tekun memberdaya diri , menjauhkan diri dari stres agar selalu sehat dan terhindar dari penyakit serta melakukan beberapa terapi – terutama terapi air seperti yang dianjurkan di beberapa tulisan sebelumnya.
Untuk memperoleh manfaat secara maksimal silahkan lakukan Persiapan Untuk Menjadi Sehat Dengan Meditasi Dinamis Ananda terlebih dahulu.
Postur Pertama: Hidup Dalam Kekinian.
1. Berdiri santai dengan telapak kedua tangan saling menempel dalam pisisi Namaskar. Tarik nafas, kembungkan perut – buang nafas dan kempiskan perut. Lakukan 3 kali. Ucapkan dalam hati : Aku tidak memikirkan masa lalu, tidak pula mengkhawatirkan masa depan – aku hidup dalam masa kini.
Postur Kedua: Belajar Menerima.
2. Sambil menarik nafas dan mengembungkan perut, lengan dibentangkan selebar mungkin. Ucapkan dalam hati: Aku membuka diri terhadap segala kemungkinan.
3. Sambil menghembuskan nafas dan mengempiskan perut, kembalikan tangan ke dada sehingga telapak tangan menempel kembali seperti dalam langkah pertama. Ucapkan dalam hati : Aku menerima setiap keadaan.
Langkah 2 dan 3 bisa diulangi sampai 9 kali maksimal, sebelum beranjak ke langkah berikutnya.
Postur Ketiga: Keseimbangan Diri.
4. Berdiri santai, tarik nafas dan buang nafas pelan-pelan. Cukup satu kali saja.
5. Condongkan badan ke sebelah kanan sedemikian rupa sehingga seluruh berat badan ditahan oleh kaki kanan. Kaki kiri terasa ringan dan tidak menahan beban apapun. Tarik nafas dan hembuskan nafas satu kali.
6. Persis sama seperti diatas – hanya berganti arah, sekarang miring ke sebelah kiri. Tarik nafas dan hembuskan nafas satu kali.
7. Kembali ke langkah ke lima. Berdiri santai dan ucapkan dalam hati: Dalam keadaan suka dan duka, panas dan dingin, aku tetap seimbang.
Langkah 4 – 7 bisa diulangi sampai 9 kali maksimal, sebelum beranjak ke langkah berikutnya.
Postur Keempat: Mempertahankan Keseimbangan Diri.
8. Sambil menarik nafas, angkatlah kedua tangan dan kedua tumit sehingga seluruh berat badan bertahan pada ujung kaki.
9. Sambil menghembuskan nafas, turunkan tangan dan kaki.
Ulangi langkah 8 & 9 sebanyak 3 kali. Setelah itu ucapkan dalam hati: Berada di atas atau di bawah aku tetap seimbang.
Postur Kelima: Mengatasi Keangkuhan.
10. Sambil menarik nafas, angkat kedua tangan ke atas dan lekukkan badan ke belakang.
11. Sambil membuang nafas, kembali ke posisi tegak dan bungkukkan badan ke depan.
12. Ulangi langkah ke 10 & 11 minimal 3 kali atau maksimal 9 kali. Kemudian berdiri santai kembali dan ucapkan dalam hati: Seberapapun tingginya sepak terjangku, kakiku masih tetap berpijak di atas bumi.
Postur Keenam: Mengembangkan Kasih.
13. Pelan-pelan duduk santai. Yang merasa nyaman dengan cara bersimpuh ataupun duduk bersila atau bahkan bisa duduk di atas kursi. Letakkan tangan kiri diatas telapak tangan kanan, kedua ibu jari bertemu. (Jaringan syaraf bagian kiri tubuh berkaitan dengan otak sebelah kanan yang bersifat intuitif. Sebaliknya, jaringan syaraf sebelah kanan tubuh berkaitan dengan otak sebelah kiri yang bersifat logis, matematis. Peletakan tangan kiri diatas tangan kanan bersifat simbolik, sehingga jika maknanya tidak dipahami akan menjadi ritual yang tidak berguna. Dengan meletakkan tangan demikian, Anda sekaligus menempatkan intuisi dan Kebijakan Illahi di atas matematika dan logika manusiawi.)
Tarik nafas pelan-pelan sambil mengembungkan perut, dan buang nafas sambil mengempiskan perut. Lakukan sepelan mungkin – minimal 3 kali. Tidak ada maksimal, Anda bisa menruskan selama masih merasa nyaman. Jika memang ingin meneruskan, tidak perlu menghitung lagi. Jangan merasa terganggu oleh pikiran. Pikiran akan muncul dan lenyap, muncul kembali dan lenyap lagi, demikianlah sifat pikiran. Tanpa melawan pikiran, kembalilah pada nafas. Tarik nafas dan buang nafas pelan-pelan.
Jika sudah siap untuk memasuki langkah berikut, ucapkan dalam hati: Aku....
14. Dan kedua tangan dibentangkan lebar sembari membuat lingkaran, sampai bertemu diatas kepala (tidak menyentuh kepala). Ketika sudah bertemu, ikatlah jari-jari kedua tangan dan stretch – dorong ke atas.Langkah ini dilakukan sambil mengucapkan dalam hati: Mencintai Alam Semesta, Sebagaimana....
15. Ikatan jari dilepaskan, kedua tangan dibentangkan kembali sambil membuat lingkaran dan akhirilah lingkaran tersebut dengan meletakkan tangan di atas dada, bersilangan – lengan kiri menyilang lengan kanan. Langkah ini dilakuakn sambil mengucapkan dalam hati: Aku Mencintai Diri Sendiri!
(Afirmasi untuk langkah 13 – 15 berkesinambungan. Lengkapnya: Aku mencintai Alam Semesta, sebagaimana Aku Mencintai Diriku Sendiri)
Tarik dan buang nafas tiga kali.
16. Lepaskan tangan dan belailah, sayangilah badan Anda. Gerakan bebas, tetapi harus dimulai dari kepala. Untuk langkah ini, tidak ada batas waktu, dari beberapa detik sampai beberapa menit – terserah Anda.
Postur Ketujuh: Kemandirian.
17. Berebahan telentang, kedua kaki renggang.jarak ideal antara kedua kaki adalah sama dengan lebar bahu . Demikian, kaki akan merasakan rileksasi yang luar biasa. Lengan dalam posisi renggang, tidak menyentuh badan. Telapak tangan terbuka, miring sedikit. Dalam posisi ini, berdialoglah dengan badan, mulai dari ujung kaki sampai kepala. Silahkan menggunakan cara, gaya dan bahasa sendiri. Dibawah ini sekedar contoh:
“ Kakiku tenang, rileks, santai....Selama ini kau telah menyangga badanku dan mungkin aku tidak begitu memperhatikan kamu. Kendati demikian kau selalu setia. Maafkan aku. Tenanglah kakiku.... kaki kanan dan kaki kiriku, tenanglah kalian berdua . Rileks, santai....
Betis, lutut dan paha sebelah kanan – betis, lutut dan paha sebelah kiri – tenang pula kalian. Rileks, santai....
Perutku, aku sadar selama ini aku telah membebani kamu dengan segala macam makanan. Maafkanlah aku dan tenanglah sahabatku. Rileks, santai....”
Dan demikian seterusnya dengan setiap anggota tubuh, termasuk dubur dan alat kelamin. Sampai kepala dan bagian belakang tubuh. Biasanya dibutuhkan waktu 3 – 7 menit untuk langkah ini. Jika tidak mempunyai waktu banyak, bisa berebahan tanpa dialog, rileks saja. Tetapi bila mempunyai waktu cukup, sebaiknya melakukan dialog ini. Manfaatnya akan langsung terasa.
18. Kembali ke posisi duduk dengan memiringkan badan ke satui sisi. Dengan cara demikian tidak akan memberikan beban pada jantung. Pelan-pelan sekali, jangan tergesa-gesa dan janganlah mebuka mata.
19. Kembali duduk dalam posisi bersila atau bersimpuh diatas kedua tumit. Tarik nafas dan buang nafas pelan-pelan. Lakukan tiga kali. Ucapkan dalam hati: Sekarang aku bebas dari rasa takut, cemas, gelisah dan khawatir. Aku percaya diri. Aku mandiri. (Anda bebas menambah kata-kata lain setelah khawatir, misalnya minder, susah , stres – apa saja)
20. Sebelum membuka mata pelan-pelan, ucapkan terima kasih kepada Tuhan, Alllah, Bapa di Surga, Sang Hyang Widhi, Thien, Tao, Buddha, Satnaam, Keberadaan atau apapun Nama yang anda berikan kepadaNya. Ucapkan terima kasih untuk hari yang baru, hari yang cerah, hari yang penuh harapan. Hari ANDA!
(Penjelasan secara rinci di buku karya Bapak Anand Krishna : Sehat Dalam Sekejap Dengan Meditasi Dinamis Ananda atau VCD MeDinA)
Semboyan yang harus selalu dipegang adalah: Sehat dengan memahami, mencintai dan memberdaya diri. Jadi isilah hari-hari Anda dengan cinta agar kesehatan holistik selalu menjadi milik Anda.
Untuk memperoleh manfaat secara maksimal silahkan lakukan Persiapan Untuk Menjadi Sehat Dengan Meditasi Dinamis Ananda terlebih dahulu.
Postur Pertama: Hidup Dalam Kekinian.
1. Berdiri santai dengan telapak kedua tangan saling menempel dalam pisisi Namaskar. Tarik nafas, kembungkan perut – buang nafas dan kempiskan perut. Lakukan 3 kali. Ucapkan dalam hati : Aku tidak memikirkan masa lalu, tidak pula mengkhawatirkan masa depan – aku hidup dalam masa kini.
Postur Kedua: Belajar Menerima.
2. Sambil menarik nafas dan mengembungkan perut, lengan dibentangkan selebar mungkin. Ucapkan dalam hati: Aku membuka diri terhadap segala kemungkinan.
3. Sambil menghembuskan nafas dan mengempiskan perut, kembalikan tangan ke dada sehingga telapak tangan menempel kembali seperti dalam langkah pertama. Ucapkan dalam hati : Aku menerima setiap keadaan.
Langkah 2 dan 3 bisa diulangi sampai 9 kali maksimal, sebelum beranjak ke langkah berikutnya.
Postur Ketiga: Keseimbangan Diri.
4. Berdiri santai, tarik nafas dan buang nafas pelan-pelan. Cukup satu kali saja.
5. Condongkan badan ke sebelah kanan sedemikian rupa sehingga seluruh berat badan ditahan oleh kaki kanan. Kaki kiri terasa ringan dan tidak menahan beban apapun. Tarik nafas dan hembuskan nafas satu kali.
6. Persis sama seperti diatas – hanya berganti arah, sekarang miring ke sebelah kiri. Tarik nafas dan hembuskan nafas satu kali.
7. Kembali ke langkah ke lima. Berdiri santai dan ucapkan dalam hati: Dalam keadaan suka dan duka, panas dan dingin, aku tetap seimbang.
Langkah 4 – 7 bisa diulangi sampai 9 kali maksimal, sebelum beranjak ke langkah berikutnya.
Postur Keempat: Mempertahankan Keseimbangan Diri.
8. Sambil menarik nafas, angkatlah kedua tangan dan kedua tumit sehingga seluruh berat badan bertahan pada ujung kaki.
9. Sambil menghembuskan nafas, turunkan tangan dan kaki.
Ulangi langkah 8 & 9 sebanyak 3 kali. Setelah itu ucapkan dalam hati: Berada di atas atau di bawah aku tetap seimbang.
Postur Kelima: Mengatasi Keangkuhan.
10. Sambil menarik nafas, angkat kedua tangan ke atas dan lekukkan badan ke belakang.
11. Sambil membuang nafas, kembali ke posisi tegak dan bungkukkan badan ke depan.
12. Ulangi langkah ke 10 & 11 minimal 3 kali atau maksimal 9 kali. Kemudian berdiri santai kembali dan ucapkan dalam hati: Seberapapun tingginya sepak terjangku, kakiku masih tetap berpijak di atas bumi.
Postur Keenam: Mengembangkan Kasih.
13. Pelan-pelan duduk santai. Yang merasa nyaman dengan cara bersimpuh ataupun duduk bersila atau bahkan bisa duduk di atas kursi. Letakkan tangan kiri diatas telapak tangan kanan, kedua ibu jari bertemu. (Jaringan syaraf bagian kiri tubuh berkaitan dengan otak sebelah kanan yang bersifat intuitif. Sebaliknya, jaringan syaraf sebelah kanan tubuh berkaitan dengan otak sebelah kiri yang bersifat logis, matematis. Peletakan tangan kiri diatas tangan kanan bersifat simbolik, sehingga jika maknanya tidak dipahami akan menjadi ritual yang tidak berguna. Dengan meletakkan tangan demikian, Anda sekaligus menempatkan intuisi dan Kebijakan Illahi di atas matematika dan logika manusiawi.)
Tarik nafas pelan-pelan sambil mengembungkan perut, dan buang nafas sambil mengempiskan perut. Lakukan sepelan mungkin – minimal 3 kali. Tidak ada maksimal, Anda bisa menruskan selama masih merasa nyaman. Jika memang ingin meneruskan, tidak perlu menghitung lagi. Jangan merasa terganggu oleh pikiran. Pikiran akan muncul dan lenyap, muncul kembali dan lenyap lagi, demikianlah sifat pikiran. Tanpa melawan pikiran, kembalilah pada nafas. Tarik nafas dan buang nafas pelan-pelan.
Jika sudah siap untuk memasuki langkah berikut, ucapkan dalam hati: Aku....
14. Dan kedua tangan dibentangkan lebar sembari membuat lingkaran, sampai bertemu diatas kepala (tidak menyentuh kepala). Ketika sudah bertemu, ikatlah jari-jari kedua tangan dan stretch – dorong ke atas.Langkah ini dilakukan sambil mengucapkan dalam hati: Mencintai Alam Semesta, Sebagaimana....
15. Ikatan jari dilepaskan, kedua tangan dibentangkan kembali sambil membuat lingkaran dan akhirilah lingkaran tersebut dengan meletakkan tangan di atas dada, bersilangan – lengan kiri menyilang lengan kanan. Langkah ini dilakuakn sambil mengucapkan dalam hati: Aku Mencintai Diri Sendiri!
(Afirmasi untuk langkah 13 – 15 berkesinambungan. Lengkapnya: Aku mencintai Alam Semesta, sebagaimana Aku Mencintai Diriku Sendiri)
Tarik dan buang nafas tiga kali.
16. Lepaskan tangan dan belailah, sayangilah badan Anda. Gerakan bebas, tetapi harus dimulai dari kepala. Untuk langkah ini, tidak ada batas waktu, dari beberapa detik sampai beberapa menit – terserah Anda.
Postur Ketujuh: Kemandirian.
17. Berebahan telentang, kedua kaki renggang.jarak ideal antara kedua kaki adalah sama dengan lebar bahu . Demikian, kaki akan merasakan rileksasi yang luar biasa. Lengan dalam posisi renggang, tidak menyentuh badan. Telapak tangan terbuka, miring sedikit. Dalam posisi ini, berdialoglah dengan badan, mulai dari ujung kaki sampai kepala. Silahkan menggunakan cara, gaya dan bahasa sendiri. Dibawah ini sekedar contoh:
“ Kakiku tenang, rileks, santai....Selama ini kau telah menyangga badanku dan mungkin aku tidak begitu memperhatikan kamu. Kendati demikian kau selalu setia. Maafkan aku. Tenanglah kakiku.... kaki kanan dan kaki kiriku, tenanglah kalian berdua . Rileks, santai....
Betis, lutut dan paha sebelah kanan – betis, lutut dan paha sebelah kiri – tenang pula kalian. Rileks, santai....
Perutku, aku sadar selama ini aku telah membebani kamu dengan segala macam makanan. Maafkanlah aku dan tenanglah sahabatku. Rileks, santai....”
Dan demikian seterusnya dengan setiap anggota tubuh, termasuk dubur dan alat kelamin. Sampai kepala dan bagian belakang tubuh. Biasanya dibutuhkan waktu 3 – 7 menit untuk langkah ini. Jika tidak mempunyai waktu banyak, bisa berebahan tanpa dialog, rileks saja. Tetapi bila mempunyai waktu cukup, sebaiknya melakukan dialog ini. Manfaatnya akan langsung terasa.
18. Kembali ke posisi duduk dengan memiringkan badan ke satui sisi. Dengan cara demikian tidak akan memberikan beban pada jantung. Pelan-pelan sekali, jangan tergesa-gesa dan janganlah mebuka mata.
19. Kembali duduk dalam posisi bersila atau bersimpuh diatas kedua tumit. Tarik nafas dan buang nafas pelan-pelan. Lakukan tiga kali. Ucapkan dalam hati: Sekarang aku bebas dari rasa takut, cemas, gelisah dan khawatir. Aku percaya diri. Aku mandiri. (Anda bebas menambah kata-kata lain setelah khawatir, misalnya minder, susah , stres – apa saja)
20. Sebelum membuka mata pelan-pelan, ucapkan terima kasih kepada Tuhan, Alllah, Bapa di Surga, Sang Hyang Widhi, Thien, Tao, Buddha, Satnaam, Keberadaan atau apapun Nama yang anda berikan kepadaNya. Ucapkan terima kasih untuk hari yang baru, hari yang cerah, hari yang penuh harapan. Hari ANDA!
(Penjelasan secara rinci di buku karya Bapak Anand Krishna : Sehat Dalam Sekejap Dengan Meditasi Dinamis Ananda atau VCD MeDinA)
Semboyan yang harus selalu dipegang adalah: Sehat dengan memahami, mencintai dan memberdaya diri. Jadi isilah hari-hari Anda dengan cinta agar kesehatan holistik selalu menjadi milik Anda.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar