FUNGSI bra bagi seorang wanita sangatlah penting guna mempertahankan bentuk dan kesehatan payudara. Salah dalam memilih atau memakai bra bukan mustahil Anda akan merasa tidak nyaman atau bahkan mengalami gangguan kesehatan akibat kerusakan payudara.
Pentingnya pemilihan bra yang tepat bagi kesehatan ditegaskan oleh sebuah hasil riset di Inggris belum lama ini. Para ahli dari Universitas Portsmouth menyatakan, wanita yang memilih bra yang salah berisiko besar merusak payudara mereka.
Tim yang berpengalaman di bidang biomekanik bra di universitas tersebut menegaskan, buruknya sistem penyangga pada payudara berakibat meregangnya ligamen-ligamen yang rapuh pada payudara sehingga akan memengaruhi kekencangannya.
Para ahli mengatakan, selama aktivitas olahraga, payudara wanita bisa bergerak hingga 21 cm (8,26 inci), baik ke bawah atau ke atas, keluar atau ke dalam, dari satu sisi ke sisi lainnya.
Sayangnya, kebanyakan bra yang dipasarkan saat ini hanya dapat membatasi pergerakan payudara secara vertikal saja. Para ahli juga mengingatkan bahwa bra untuk olahraga jenis crop-top tidak cukup untuk memberikan tahanan.
Para peneliti telah menguji sedikitnya 50 jenis desain bra yang dikenakan para wanita dalam tiga tahun terakhir. Menurut Wendy Hedger, salah seorang ilmuwan yang menggagas penelitian ini, kebanyakan wanita memiliki preferensi yang sangat kuat pada jenis atau model bra tertentu sehingga tak ingin membeli merek lainnya.
"Mereka bahkan tidak melirik apa pun yang bentuknya berbeda dengan bra yang biasa dipakai. Pada jenis bra untuk olahraga, misalnya, kebanyakan wanita tak mau memilih jenis yang menyerupai bra biasa yang dipakai sehari-hari dan dikencangkan pada bagian punggung. Mereka mengira, jika bra tidak dapat dilepas lewat atas kepala seperti halnya crop top, maka itu bukanlah sports bra yang asli.
"Tetapi ini tidaklah benar, dan kebanyakan bra olahraga dapat dikencangkan pada bagian belakangnya, sama halnya seperti bra tradisional. Bra jenis ini melakukan tugas dengan sangat baik menyokong payudara," tegasnya
Stigma sosial
Menurut Hedger, faktor kebiasaan juga memengaruhi wanita dalam pemilihan bra untuk keperluan sehari-hari. Kesalahan dalam pemilihan berpotensi menyebabkan rasa sakit pada payudara atau rasa tidak nyaman.
"Ada stigma sosial tentang ukuran-ukuran tertentu. Kebanyakan wanita tak ingin terlihat payudaranya terlalu kecil atau terlalu besar. Mereka membeli bra yang tidak terlalu pas agar tampak seperti ukuran normal. Dan kebanyakan wanita lain tak sadar bahwa mereka mengenakan bra yang tidak pas atau secara tidak sadar memakai ukuran yang salah sebab mereka secara rutin dibelikan bra yang tidak cocok ukurannya," ujar Hedger.
"Beberapa wanita lupa bahwa bentuk dan ukuran payudara mereka bisa berubah. Mereka dapat mengalami beberapa kali perubahan ukuran bra selama hidupnya, terutama setelah masa menyusui dan menopause.
Sumber :BBC , Kompas,Jumat, 25 Juli 2008
Pentingnya pemilihan bra yang tepat bagi kesehatan ditegaskan oleh sebuah hasil riset di Inggris belum lama ini. Para ahli dari Universitas Portsmouth menyatakan, wanita yang memilih bra yang salah berisiko besar merusak payudara mereka.
Tim yang berpengalaman di bidang biomekanik bra di universitas tersebut menegaskan, buruknya sistem penyangga pada payudara berakibat meregangnya ligamen-ligamen yang rapuh pada payudara sehingga akan memengaruhi kekencangannya.
Para ahli mengatakan, selama aktivitas olahraga, payudara wanita bisa bergerak hingga 21 cm (8,26 inci), baik ke bawah atau ke atas, keluar atau ke dalam, dari satu sisi ke sisi lainnya.
Sayangnya, kebanyakan bra yang dipasarkan saat ini hanya dapat membatasi pergerakan payudara secara vertikal saja. Para ahli juga mengingatkan bahwa bra untuk olahraga jenis crop-top tidak cukup untuk memberikan tahanan.
Para peneliti telah menguji sedikitnya 50 jenis desain bra yang dikenakan para wanita dalam tiga tahun terakhir. Menurut Wendy Hedger, salah seorang ilmuwan yang menggagas penelitian ini, kebanyakan wanita memiliki preferensi yang sangat kuat pada jenis atau model bra tertentu sehingga tak ingin membeli merek lainnya.
"Mereka bahkan tidak melirik apa pun yang bentuknya berbeda dengan bra yang biasa dipakai. Pada jenis bra untuk olahraga, misalnya, kebanyakan wanita tak mau memilih jenis yang menyerupai bra biasa yang dipakai sehari-hari dan dikencangkan pada bagian punggung. Mereka mengira, jika bra tidak dapat dilepas lewat atas kepala seperti halnya crop top, maka itu bukanlah sports bra yang asli.
"Tetapi ini tidaklah benar, dan kebanyakan bra olahraga dapat dikencangkan pada bagian belakangnya, sama halnya seperti bra tradisional. Bra jenis ini melakukan tugas dengan sangat baik menyokong payudara," tegasnya
Stigma sosial
Menurut Hedger, faktor kebiasaan juga memengaruhi wanita dalam pemilihan bra untuk keperluan sehari-hari. Kesalahan dalam pemilihan berpotensi menyebabkan rasa sakit pada payudara atau rasa tidak nyaman.
"Ada stigma sosial tentang ukuran-ukuran tertentu. Kebanyakan wanita tak ingin terlihat payudaranya terlalu kecil atau terlalu besar. Mereka membeli bra yang tidak terlalu pas agar tampak seperti ukuran normal. Dan kebanyakan wanita lain tak sadar bahwa mereka mengenakan bra yang tidak pas atau secara tidak sadar memakai ukuran yang salah sebab mereka secara rutin dibelikan bra yang tidak cocok ukurannya," ujar Hedger.
"Beberapa wanita lupa bahwa bentuk dan ukuran payudara mereka bisa berubah. Mereka dapat mengalami beberapa kali perubahan ukuran bra selama hidupnya, terutama setelah masa menyusui dan menopause.
Sumber :BBC , Kompas,Jumat, 25 Juli 2008
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar