Mioglobin adalah protein yang berukuran kecil (sekitar 17.200 dalton) yang terdapat di otot jantung dan otot rangka, berfungsi menyimpan dan memindahkan oksigen dari hemoglobin dalam sirkulasi ke enzim-enzim respirasi di dalam sel kontraktil. Ketika terjadi kerusakan pada otot, mioglobin dilepas ke dalam sirkulasi darah.
Mioglobin disaring dari darah oleh ginjal dan diekskresikan melalui urin. Jika sejumlah besar mioglobin yang dilepaskan ke dalam aliran darah, seperti setelah trauma parah, mioglobin berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal dan akhirnya mengakibatkan kegagalan ginjal.
Peningkatan mioglobin serum terjadi 2-6 jam setelah terjadi kerusakan jaringan otot jantung atau otot rangka, mencapai kadar tetinggi dalam waktu 8-12 jam, dan kembali normal dalam waktu 18-36 jam. Mioglobin urin dapat dideteksi selama 3-7 hari setelah cedera otot.
Pemakaian Diagnostik
Peningkatan mioglobin darah berarti bahwa telah terjadi kerusakan sangat terbaru pada jantung atau jaringan otot rangka. Karena mioglobin juga ditemukan pada otot rangka, peningkatan kadar dapat terjadi pada pasien yang mengalami kecelakaan, kejang, operasi, atau penyakit otot, seperti distrofi otot.
Mioglobin memiliki sensitivitas yang tinggi untuk cedera otot, namun tidak spesifik untuk jantung. Karena itu mioglobin tidak banyak digunakan untuk mendiagnosis serangan jantung karena Troponin jauh lebih spesifik. Peningkatan mioglobin dalam waktu 12 jam setelah nyeri dada akut harus dikonfirmasi dengan uji enzim jantung (CK, CK-MB dan Troponin), EKG dan tanda-tanda klinis juga harus diperhitungkan untuk memastikan infark miokard akut (AMI).
Kadar mioglobin biasanya sangat rendah atau tidak terdeteksi dalam urin. Tingginya kadar mioglobin urin mengindikasikan peningkatan risiko kerusakan ginjal dan kegagalan. Pengujian tambahan, seperti BUN, kreatinin, dan urine, dilakukan untuk memantau fungsi ginjal. Peningkatan sekresi mioglobin ke urin dapat menyebabkan reaksi dipstick positif untuk darah samar karena adanya aktivitas pseudoperoksidase.
Masalah Klinis
Peningkatan kadar mioglobin serum dapat dijumpai pada infark miokard akut (AMI), cedera otot rangka, luka bakar berat, polimiositis, trauma, prosedur bedah, intoksisitas alkohol akut disertai delirium tremens, gagal ginjal, stress metabolik.
Mioglobinuria (mioglobin dalam urin) dapat dijumpai pada kerusakan miokardium akibat AMI, cedera jaringan otot traumatik, iskemia berat, ketoasidosis diabetik, delirium tremens, infeksi sistemik disertai demam, luka bakar berat, serta distrofi muskular. Tanda-tanda klinis dan uji lainnya harus diperhatikan untuk menentukan penyebab terjadinya mioglobin dalam urin.
Prosedur
Mioglobin diukur dengan immunoassay. Sampel darah vena harus diambil segera setelah AMI akut atau setelah nyeri; pengambilan dilakukan pada saat admission dan setiap 2-3 jam sampai 12 jam. Hindari terjadinya hemolisis. Tidak terdapat pembatasan asupan makanan atau minuman.
Mioglobin stabil dalam darah lengkap atau dalam serum yang disimpan dalam lemari pendingin selama beberapa jam sampai beberapa hari.
Mioglobinuria dapat dideteksi dari sampel urine acak untuk dugaan luka trauma otot yang luas dan kerusakan ginjal.
Nilai Rujukan
Dewasa : 12-90 ng/ml, 12-90 µg/l
- Wanita : 12-75 ng/ml, 12-75 µg/l
- Pria : 20-90 ng/ml, 20-90 µg/l
Urine : tidak terdeteksi
Faktor yang Mempengaruhi Temuan Laboratorium
Peningkatan mioglobin serum terjadi 2-6 jam setelah terjadi kerusakan jaringan otot jantung atau otot rangka, mencapai kadar tetinggi dalam waktu 8-12 jam, dan kembali normal dalam waktu 18-36 jam. Mioglobin urin dapat dideteksi selama 3-7 hari setelah cedera otot.
Pemakaian Diagnostik
Peningkatan mioglobin darah berarti bahwa telah terjadi kerusakan sangat terbaru pada jantung atau jaringan otot rangka. Karena mioglobin juga ditemukan pada otot rangka, peningkatan kadar dapat terjadi pada pasien yang mengalami kecelakaan, kejang, operasi, atau penyakit otot, seperti distrofi otot.
Mioglobin memiliki sensitivitas yang tinggi untuk cedera otot, namun tidak spesifik untuk jantung. Karena itu mioglobin tidak banyak digunakan untuk mendiagnosis serangan jantung karena Troponin jauh lebih spesifik. Peningkatan mioglobin dalam waktu 12 jam setelah nyeri dada akut harus dikonfirmasi dengan uji enzim jantung (CK, CK-MB dan Troponin), EKG dan tanda-tanda klinis juga harus diperhitungkan untuk memastikan infark miokard akut (AMI).
Kadar mioglobin biasanya sangat rendah atau tidak terdeteksi dalam urin. Tingginya kadar mioglobin urin mengindikasikan peningkatan risiko kerusakan ginjal dan kegagalan. Pengujian tambahan, seperti BUN, kreatinin, dan urine, dilakukan untuk memantau fungsi ginjal. Peningkatan sekresi mioglobin ke urin dapat menyebabkan reaksi dipstick positif untuk darah samar karena adanya aktivitas pseudoperoksidase.
Masalah Klinis
Peningkatan kadar mioglobin serum dapat dijumpai pada infark miokard akut (AMI), cedera otot rangka, luka bakar berat, polimiositis, trauma, prosedur bedah, intoksisitas alkohol akut disertai delirium tremens, gagal ginjal, stress metabolik.
Mioglobinuria (mioglobin dalam urin) dapat dijumpai pada kerusakan miokardium akibat AMI, cedera jaringan otot traumatik, iskemia berat, ketoasidosis diabetik, delirium tremens, infeksi sistemik disertai demam, luka bakar berat, serta distrofi muskular. Tanda-tanda klinis dan uji lainnya harus diperhatikan untuk menentukan penyebab terjadinya mioglobin dalam urin.
Prosedur
Mioglobin diukur dengan immunoassay. Sampel darah vena harus diambil segera setelah AMI akut atau setelah nyeri; pengambilan dilakukan pada saat admission dan setiap 2-3 jam sampai 12 jam. Hindari terjadinya hemolisis. Tidak terdapat pembatasan asupan makanan atau minuman.
Mioglobin stabil dalam darah lengkap atau dalam serum yang disimpan dalam lemari pendingin selama beberapa jam sampai beberapa hari.
Mioglobinuria dapat dideteksi dari sampel urine acak untuk dugaan luka trauma otot yang luas dan kerusakan ginjal.
Nilai Rujukan
Dewasa : 12-90 ng/ml, 12-90 µg/l
- Wanita : 12-75 ng/ml, 12-75 µg/l
- Pria : 20-90 ng/ml, 20-90 µg/l
Urine : tidak terdeteksi
Faktor yang Mempengaruhi Temuan Laboratorium
- Sampel untuk uji mioglobin serum diambil satu atau dua hari setelah MCI akut atau cedera akut
- Mengambil sampel urin dalam waktu 3 jam setelah cedera akut. Spesimen urin ulang harus diambil dalm waktu 24 jam setelah terjadi cedera (otot rangka atau jantung)
- Hemolisis spesimen darah
- Injeksi intra musculus (IM) atau sehabis latihan berat
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar