Pengertian Agama

Bookmark and Share

berbagi-kreativitas.blogspot.com - Ada tiga istilah yang di kenal tentang Pengertian Agama, yaitu: agama, religi dan din. Inti dari maknanya Insya Allah sama, walaupun memang berbeda bila diterapkan pada sudut pandang-sudut pandang untuk kita yang masih awam, jangankan saya salah seorang pakar ilmu perbandingan agama di Indonesia Mukti Ali, yang mengatakan; “Barangkali tak ada kata yang paling sulit diberikan pengertian dan defenisi selain dari kata agama.” Tapi saya percaya dan yakin bahwasannya agama tercipta untuk semua umat dimuka bumi untuk menuju damai dunia akhirat.

Bisa kita lihat salah satunya definisi-defini Islam dibawah ini :

* Perkataan ‘Agama’ berasal dari pada bahasa pali atau mungkin juga dari pada bahasa sanskrit. Kata dasarnya ialah “gaacc”, bermakna pergi, manuju, bahasa sanskrit. Kata dasarnya ialah “gaacc”, bermakna pergi, manuju, atau datang dan kehidupan manusia. atau datang dan kehidupan manusia.

* Dalam bahasa Arab, perkataan agama diterjemahkan kepada “Ad-din” yaitu satu cara hidup yang ditentukan oleh Allah satu cara hidup yang ditentukan oleh Allah

* Dalam kamus dewan : iaitu sebagai kepercayaan kepada Tuhan dan sifat-sifat serta kekuasaan Tuhan dan penerimaan aajaran dan perintah-NyaAgama juga diertikan sebagai kepercayaan kepada sesuatu dewa dan lain-lain.

* Endang Saifuddin Anshari mendefinisikan agama sebagai sistem keimanan atau keyakinan atas sesuatu Yang Mutlaq diluar manusia Mutlak manusia sesama manusia dan hubungan antara manusia dengan itu serta sistem norma yang mengatur hubungan antara alam lain.

Dari kutipan diatas dan perbandingan yang saya pribadi ambil bedasarkan penelitian Agama jelas menurut dalam bahasa Arab, yang diterjemahkan kepada "Ad-din". Karna Dalam al-Qur’an lah agama sering disebutkan dengan istilah din. Istilah ini merupakan istilah bawaan dari ajaran Islam sehingga mempunyai kandungan makna yang bersifat umum dan universal. Artinya konsep yang ada pada istilah din seharusnya mencakup makna-makna yang ada pada istilah agama dan religi. Bisa kita lihat Konsep din terdapat dalam Alqur'an diantaranya terdapat pada surat Al-Maidah ayat 3 yang mengungkapkan konsep aturan, hukum atau perundang-undangan hidup yang harus dilaksanakan oleh manusia.

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالْدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللّهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيحَةُ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ إِلاَّ مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَأَن تَسْتَقْسِمُواْ بِالأَزْلاَمِ ذَلِكُمْ فِسْقٌ الْيَوْمَ يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُواْ مِن دِينِكُمْ فَلاَ تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِيناً فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِّإِثْمٍ فَإِنَّ اللّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah , daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya , dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah , (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Al-Ma'idah (5) No. Ayat : : 3.

Islam sebagai agama namun tidak semua agama itu Islam. Surat Al-Kafirun ayat 1-6 mengungkapkan tentang konsep ibadah manusia dan kepada siapa ibadah itu diperuntukkan.

.قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُون, لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُون. وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُد
.وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ. وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ. لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ

Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku". Al-Kaafirun (109) No. Ayat : : 1-6

Dalam surat Asy-Syura ayat 13 mengungkapkan din sebagai sesuatu yang disyariatkan oleh Allah.

شَرَعَ لَكُم مِّنَ الدِّينِ مَا وَصَّى بِهِ نُوحاً وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى وَعِيسَى أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ كَبُرَ عَلَى الْمُشْرِكِينَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ اللَّهُ يَجْتَبِي إِلَيْهِ مَن يَشَاءُ وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَن يُنِيبُ

Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu : Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). Asy-Shura' (42) No. Ayat : : 13

Dalam surat As-Syura ayat 21 Din juga dikatakan sebagai sesuatu yang disyariatkan oleh yang dianggap Tuhan atau yang dipertuhankan selain Allah. Karena din dalam ayat tersebut adalah sesuatu yang disyariatkan, maka konsep din berkaitan dengan konsep syariat. Konsep syariat pada dasarnya adalah “jalan” yaitu jalan hidup manusia yang ditetapkan oleh Allah. Pengertian ini berkembang menjadi aturan atau undang-undang yang mengatur jalan kehidupan sebagaimana ditetapkan oleh Tuhan. Pada ayat lain, yakni di surat Ar-Rum ayat 30, konsep agama juga berkaitan dengan konsep fitrah, yaitu konsep yang berhubungan dengan penciptaan manusia.

Dikutip dari :
Artikel Islam,
Wikipedia,
Diaz Corner

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

Powered By Blogger