Dari Buku Ajar Fisiologi Kedokteran yang dituis oleh William F. Ganong prosentase air dalam tubuh agak berbeda dengan yang dikemukakan oleh F.Batmanghelidj, M.D. yaitu hanya 60% dari total berat badan tubuh. Terjadi perbedaan dimana yang ditemukannya adalah 10% lebih kecil dibandingkan 70% temuan F.Batmanghelidj,M.D.
Rincian penyusun tubuh tersebut adalah sebagai berikut:
1. 60% adalah cairan tubuh yang terdiri atas 40% cairan intraseluler / di dalam sel – dibatasi oleh dinding sel, 20% cairan ekstraseluler / di luar sel. Cairan ekstraseluler terdapat di dalam sistem pembuluh darah / vaskuler sejumlah 5% dan sisanya 15% berada di jaringan interstisial / jaringan antar sel.
2. 40% dalam bentuk padat yang terdiri dari 18% protein, 7% mineral dan 15% lemak tubuh.
Agar lebih mudahnya untuk memahami proses sirkulasi air di dalam tubuh kita ambil contoh untuk orang dengan berat badan 70 kilogram berarti cairan tubuh kita kurang lebih adalah 42.000 mililiter atau sama dengan 42 liter. Yang 28 liter tersimpan di dalam sel berfungsi untuk membantu metabolisme yaitu pembentukan maupun penguraian unsur-unsur yang dibutuhkan untuk disimpan maupun dibuang oleh sel berupa sisa hasil metabolisme. Cairan antar sel mengandung 10,5 liter air yang merupakan penghubung antara sel dan sistem pembuluh darah, dan yang terakhir adalah 3,5 liter berupa cairan plasma darah yang selalu beredar ke seluruh tubuh.
Mekanisme sirkulasi cairan tubuh secara sederhana adalah sebagai berikut: air diserap tubuh melalui usus masuk pembuluh darah bersama sari-sari makanan yang kita makan kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. Air akan masuk dari pembuluh darah secara difusi ke dalam jaringan antar sel baru kemudian masuk ke dalam sel. Setelah sari makanan diserap terjadi proses kebalikannya , yaitu air keluar bersama sisa hasil metabolisme sel ke jaringan antar sel masuk ke dalam pembuluh darah. Sisa hasil metabolisme yang berbentuk cairan akan dibuang lewat ginjal berupa air kencing dan yang padat akan di proses di hati sebelum di buang lewat tinja.
Proses sirkulasi cairan terjadi terus menerus 24jam sehari tanpa jeda walaupun kita tidur- sejak lahir sampai kita meninggal nantinya. Dan yang sangat penting sekali dipahami adalah bahwa tubuh kita tidak bisa menyimpan air atau mempunyai cadangan air baik di dalam, di jaringan antar sel maupun di dalam pembuluh darah. Jadi harus selalu disediakan pasokan air minum yang cukup setiap saat karena tubuh membutuhkan sepanjang hari.
Bagaimana bila kita kelebihan air karena terlalu banyak minum?
Dalam kondisi normal air yang berlebihan akan membuat sel bertambah volumenya dan menjadi bengkak karena sifat dinding sel yang cukup elastis tetapi kemudian air akan segera dikeluarkan dan dipakai hanya sesuai kebutuhan saja. Dari sel , ke jaringan interstisial dan akhirnya lewat pembuluh darah yang menuju ginjal kelebihan air ini dibuang dalam bentuk air kencing.
Bagaimana bila kita kekurangan cairan karena kurang minum?
Awalnya tubuh akan berusaha menyerap kembali sisa-sisa cairan yang masih ada dari sisa hasil pencernaan di usus besar sehingga tinja akan menjadi padat. Bila sudah tidak ada cairan yang bisa dimasukkan dan diserap kembali tubuh akan mempertahankan volume cairan plasma tetap konstan dengan mengambil cairan dari dalam sel. Kenapa demikian? Karena bila jumlah cairan plasma darah berkurang akan menjadi terlau kental sehingga akan terjadi kekacauan dalam hal transportasi semua zat yang dibutuhkan ke seluruh tubuh, juga tekanan darah akan menjadi naik tidak terkontrol. Sedangkan bila kekurangan cairan diambilkan dari cairan jaringan antar sel – sel akan mati karena cairan ini menghubungkan jaringan pembuluh darah dan sel. Jadi kemungkinan solusi terbaik adalah mengambil cairan yang ada di dalam sel itu sendiri.
Pengaturan distribusi air ini oleh mekanisme tubuh yang sangat canggih sehingga tidak semua sel secara sama rata akan diambil airnya untuk memenuhi jumlah yang harus konstan diedarkan ke seluruh tubuh. Ada bagian organ/alat vital yang tidak boleh diganggu gugat jumlahnya kecuali keadaan yang sangat kritis sekali yaitu otak, paru, ginjal dan hati dan tentu saja ada bagian tubuh lain yang harus berkorban demi kelangsungan hidup bagian vital ini.
Sel yang berkurang jumlah airnya akan mengecil volumenya, padahal dasar semua proses yang terjadi di dalam tubuh adalah dalam tingkatan sel sehingga awalnya fungsi sel juga akan terganggu. Sel akan ’berteriak’ karena dehidrasi lewat tanda-tanda tubuh seperti rasa haus ,mulut kering , rasa lelah dan lemah dan lain-lain. Bila kita membiarkan dan tidak menanggapinya dan hal ini terjadi terus menerus secara kronis sel akan berkerut dan kehilangan fungsi metabolismenya. Terjadi kerusakan akibat sisa hasil metabolisme yang tidak bisa dibuang akan meracuni dan menghancurkan serta mematikan sel itu sendiri. Dalam kondisi kekurangan cairan kondisi pertahanan diri sel menjadi sangat lemah sehingga gampang diserang oleh bibit penyakit, apalagi bila kondisi dehidrasi ini terjadi secara terus menerus semakin banyak kelompok sel yang menjadi mati sehingga kita mulai mendapatkan gejala sakit.
Mekanisme keluarnya rasa haus dan mulut kering sesungguhnya menunjukkan terjadinya kekurangan cairan / dehidrasi sudah terjadi pada tingkat lanjut – sehingga tidak dianjurkan untuk menunggu rasa haus atau mulut kering muncul baru minum air tetapi selalu memberikan pasokan air minum secara cukup sepanjang hari.
Masih ingat kan agar selalu terjaga kecukupan air setiap hari ? Bila lupa, ini dia : Timbang berat badan kemudian dikalikan 30 ml tiap kilogram berat badan. Inilah kebutuhan air minum minimal dalam sehari yang dibagi secara merata sepanjang hari.
Ingat : air putih yang dihitung bukan cairan dalam bentuk lainnya seperti teh, kopi, soft drink, minuman kesehatan atau minuman penambah stamina lainnya. Untuk Terapi Air,cukup hanya air putih yang mudah didapatkan serta murah agar selalu terjaga kesehatan kita secara holistik.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar